Friday 1 April 2011

Harapan

23 September 2010

Senja menyapa
Member warna jingga keemasannya
Qw brdiri menataap kosong
Dengan guyuran hujan yang lebat
Member nuansa sepi di dada
Tatapan hampa penuh harap,,, penuh rindu
Menanti kau yang takkan kembali
Menanti bibirmu mengucap kata cinta pda qw
Menanti hrapan panjang yang tak bertepix

Mentari Pagi

13 julai 2009

Hey mentari pagi…
mengapa kau bersembunyi di balik awan hitam?
Apakah kau tidak tahu aku merindukan hangatnya pelukkanmu?
Apakah kau tidak tahu wajahku yang sudah mulai kusam sehingga perlu sinarmu?
Cepatlah keluar…
jangan kau terus bersembunyi di balik awan
Hey mentari pagi…
apakah ku sudah tak begitu berarti bagimu?
Aku yang selalu menantimu
Aku yang selalu memujamu Aku

patah hati

March 28, 2011

remuk redam jiwaku hampa menangis pilu didalam samudra meluluh lantakan raga kedalam kubangan masa, meski sekarat pastikan kukuat terus ikuti matahari, asalkan ada kau, dan percaya tapi langitku kian pekat bersama inginmu, tinggalkanku


aku mati, terduga membusuk kotor tergeletak membeku melintang dilangkahmu ada pelangi dimayatnya bekas sambungan nafasmu meski tersenggal terus kautiupkan sampai kau menangis darah aku mati, sayangku berharap disurga kita 

Mengemis Kasih Di Kaki Lima

Izinkan aku beradu di sini
Berbumbungkan langit
Berselimutkan dingin sembilu
Beralaskan hamparan kotak-kotak
Aku masih mampu terlena
Lebih lena dari tidurmu
Bertemankan mimpi indah
Yang pernah aku alami dulu
Aku juga insan sepertimu
Ingin rasa bahagia
Sedangkan ku pilih untuk berlari
Jauh dari kehidupan realiti
Hingga aku terdampar disini
Dikau yang bergelar insan
Lemparkan sedikit simpati
Agar perutku terisi
Walau hanya sekelumit sisa dari mulutmu
Aku juga punya hati sepertimu
Tetapi disinilah hatiku
Yang ku bawa lari itu
Hati yang telah lama mati
Dikau yang bergelar insan
Hulurkan secubit kasih
Agar aku rasa dihormati
Sebagai penghuni terhormat
Di kaki lima ini…….

Mencari Cinta Abadi

Ada hati yang terluka,
Ada tangisan di bibir mata,
Ada derita meruntun jiwa,
Ada jiwa tiada bernyawa…
Hati ini sedih sekali,
Ada derita silih berganti,
Ingin pergi membawa diri,
Tempat mengadu hanya Ilahi….
Moga luka boleh diubati,
Moga jiwa hidup kembali,
Moga hati tidak mati,
Moga derita berlalu pergi….
Siapa sangka siapa menduga,
Bahagia dicari derita tiba,
Mengadu nasib pada yang Esa,
Moga tenang seluruh jiwa..

Gombal

sayang, aku mencintaimu
seperti bumi mencintai matahari
aku takkan mungkin bisa melangkah
tanpa ketulusan kasihmu
sayang, aku mencintaimu
seperti katak mencintai hujan
hidupku tak mungkin lama
jika jauh darimu
sayang, aku mencintaimu
seperti kopi mecintai gula
hidupku akan terus pahit
jika tak bersamamu

Sekadar Di Tangga Pentas

Oktober 15, 2010

Di tangga pentas
menggertak menggegar
ramai berdendang
menuntun di tangga kambing
jerihlah bibir-bibir mengukir
bersimpang siur seloka-seloka
liuk gemalai merdu
di seli nista sumbang
entahkan harapan jelata
entahkan bala menimpa.
Tiba-tiba ramai berkebun
bertanamlah cili mereka
ada yang tanam tebu
ada yang tanam belimbing
ada yang kekal menanam sirih
beraya berkunjung
menyendeng tanaman mereka
entahkan harapan jelata
entahkan bala menimpa.
Senyum kambing
di tangga kambing
kecundang bertandang
terus kecundang
surai bersalamlah mereka
meninggalkan pentas
meninggalkan tangga kambing.
Moga-moga reda di persada.